Monday, 25 Nov 2024, 11:50 AMMain | Registration | Login

Site menu

Our poll

Rate my site
Total of answers: 32

Login form

Calendar

«  November 2010  »
SuMoTuWeThFrSa
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
282930


Main » 2010 » November » 3 » Baris Berbaris (Bag.II)
8:33 PM
Baris Berbaris (Bag.II)
PERATURAN BARIS BARIS (P.B.B) 

( Bag. II )



Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI .


Gerakan Perorangan – Gerakan Dasar

a. Sikap sempurna

Aba-aba : Siap - GERAK. Pelaksanaanya : pada aba-aba pelaksanaan badan/tubuh berdiri tegap, ke dua tumit rapat, ke dua telapak kaki membentuk sudut 60…, lutut lurus paha dirapatkan, berat badan di atas ke dua kaki, perut ditarik sedikit, dada dibusungkan, pundak ditarik sedikit ke belakang dan tidak dinaikkan, lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari-jari tangan menggenggam tidak terpaksa rapat pada paha, ibu jari segaris dengan jahitan celana, leher lurus, dagu ditarik, mulut ditutup, gigi dirapatkan, mata memandang tajam ke depan, benafas sewajarnya.

b. Istirahat

Aba-aba istirahat ditempat – GERAK

 1) Pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke samping kiri dengan jarak sepanjang               telapak kaki (30cm)

 2) Ke dua belah tangan dibawa ke belakang dan dibawah pinggang, punggung tangan kanan di atas      telapak tangan kiri, tangan kanan dikepalkan dengan dilemaskan, tangan kiri memegang                  pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk, ke dua tangan dilemaskan, badan              dapat bergerak.

Catatan:

a) Pasukan dalam keadaan istirahat di tempat, pemimpin atau atasan lainnya datang untuk                   memberikan perhatian atau petunjuk-petunjuk, maka atas ucapan pemimpin/atasan dengan             menggunakan kata Perhatian pasukan segera mengambil sikap sempurna tanpa mengucapkan         kata siap, kemudian mengambil sikap istirahat.

b) Pada kata perhatian, selesai atau sekian, pasukan mengambil sikap sempurna tanpa didahului           aba-aba kemudian kembali ke sikap istirahat di tempat.

c) Maksud dari sikap siap terakhir ini adalah sebagai jawaban tanpa suara, bahwa petunjuk-petunjuk     yang diberikan akan dijalankan



c. Lencang kanan/kiri : (hanya dalam bentuk bersaf)

Aba-aba : Lencang kanan/kiri - GERAK

Pelaksanaannya:

Gerakan ini dijalankan dalam sikap sempurna.

1) Pada aba-aba pelaksanaan, saf depan mengangkat lengan kanan/kiri ke samping, jari-jari kanan     kiri menggenggam menyentuh bahu kanan/kiri orang yang berada di sebelah kana/kirinya,               punggung tangan menghadap ke atas, bersamaan dengan ini kepala dipalingkan ke kanan/kiri         tidak berubah tempat masing-masing meluruskan diri

2) Saf tengah dan saf belakang kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan dengan pandangan         mata, ikut pula memalingkan muka ke samping dengan tidak mengangkat tangan.

3) Penjuru saf tengan dan belakang mengambil antar ke depan 1 (satu) lengan kanan/kiri ditambah       2 (dua) kepalan tangan dan setelah lurus menurunkan tangan kanan/kiri tanpa menunggu aba-         aba.

4) Pada aba-aba tegak-GERAK semua dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka     ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.

5) Pada waktu pemimpin pasukan memberikan aba-aba lencang kanan/kiri dan barisan sedang             meluruskan safnya, Pemimpin pasukan yang berada dalam barisan itu memberikan kelurusan saf     dari sebelah kanan/kiri pasukan dengan menitikberatkan pada kelurusan tumit (bukan ujung             depan sepatu).

Catatan:

a) Untuk menghindarkan keributan pada waktu mengangkat lengan kanan/kiri, hendaknya lengan         diluruskan melalui belakang punggung orang yang berada di samping, kalau jarak 1 (satu) lengan     tidak cukup. Dengan demikian dihindarkan gerakan seolah-olah meninju rekannya yang berada di     samping.

b) Kelurusan barisan dilihat dari tumit.



d. Setengah lencang kanan/kiri



Aba-aba : Setengah lencang kanan/kiri - GERAK

Pelaksanaannya:

Seperti pada waktu lencang kanan/kiri, tetapi tangan kanan/kiri di pinggang (bertolak pinggang) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri disebelahnya, pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang pinggang, empat jari lainnya rapat pada pinggang sebelah depan (khusus saf depan). Pada aba-aba tegak GERAK dengan serentak menurunkan lengan sambil memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.



e. Lencang depan (hanya dalam bentuk berbanjar)

Aba-aba : Lencang depan - GERAK

Pelaksanaannya:

1) Penjuru tetap sikap sempurna : nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan                 mengangkat tangan dengan jarak satu lengan ditambah dua kepalan tangan.

2) Saf depan banjar tengah dan kiri mengambil antara satu lengan ke samping kanan, setelah lurus       menurunkan tangan dan memalingkan kepala kembali ke depan dengan serentak tanpa                   menunggu aba-aba.

3) Banjar tengah/kiri tanpa mengangkat tangan



f. Cara berhitung

Aba-aba : Hitung – MULAI

Pelaksanaannya:

1) Jika bersaf, pada aba-aba peringatan penjuru tetap melihat ke depan, saf terdepan memalingkan     mukanya ke kanan.

2) Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut di mulai dari penjuru menyebutkan nomornya sambil         memalingkan muka ke depan.

3) Pengucapan nomor secara tegas dan tepat.

4) Jika berbanjar, pada aba-aba peringatan semua anggota tetap dalam sikap sempurna.

5) Pada aba-aba pelaksanaan mulai dari penjuru kanan berturut-turut ke belakang menyebutkan           nomornya masing-masing.

6) Jika pasukan berbanjar/bersaf tiga, maka yang berada paling kiri mengucapkan : LENGKAP atau       KURANG SATU/KURANG DUA.


Perubahan Arah

(dalam keadaan berhenti)

a) Hadap kanan/kiri

Aba-aba : Hadap kanan/kiri – GERAK

1) Kaki kiri/kanan diajukan melintang di depan kaki kanan/kiri lekukan kaki kanan/kiri berada di           ujung kaki kanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki kiri/kanan.

2) Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90°

3) Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.


b) Hadap serong kanan/kiri

Aba-aba : Hadap serong kanan/kiri – GERAK

Pelaksanaannya:

1) Kaki kiri/kanan diajukan ke muka sejajar dengan kaki kanan/kiri

2) Berputarlah arah 45° ke kanan/kiri

3) Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri

c) Balik kanan

Aba-aba : Balik kanan/kiri – GERAK

Pelaksanaannya :

1) Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap kanan) di depan       kaki kanan.

2) Tumit kaki kanan beserta badan diputar ke kanan 180°

3) Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.

Catatan:

· Dalam keadaan berhenti pada hitungan ke tiga, kaki dirapatkan dan kembali ke sikap sempurna

· Dalam keadaan berhenti berjalan pada hitungan ketiga, kaki kanan/kiri tidak dirapatkan melainkan   dilangkahkan 0,5 langkah dengan cara dihentikan.



d) Cara berkumpul

Aba-aba : 3 bersaf/ 3 berbanjar kumpul - MULAI

Pelaksanannya :

1) Pelatih menunjuk seorang anggota sebagai penjuru dan orang yang ditunjuk mengulangi perintah     yang diberikan oleh pelatih.

Contoh:

Sdr.Gatot sebagai penjuru. Aba-aba pelatih : Gatot sebagai penjuru. Oleh orang yang ditunjuk (dalam sikap sempurna) aba-aba diulangi : Gatot sebagai penjuru.

2) Orang yang ditunjuk tadi lari dan berdiri di depan pelatih ± 4 langkah

3) Setelah aba-aba pelaksanaan MULAI diberikan pelatih, maka orang-orang lainnya berlari dan           berdiri disamping kiri penjuru serta meluruskan diri seperti pada waktu lencang kanan.

4) Pada waktu berkumpul, penjuru melihat ke kiri setelah lurus, penjuru memberikan isyarat dengan     perkataan LURUS, pada isyarat ini penjuru nelihat ke depan, yang lainnya (saf depan)                     menurunkan lengannya dan kembali ke sikap sempurna. 


e) Cara latihan memberi hormat

Aba-aba : Hormat - GERAK

Pelaksanaannya (dengan tutup kepala, keadaan berhenti)

1) Pada aba-aba pelaksanaan, dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat ke arah pelipis kanan,       siku-siku 15° serong ke depan, kelima jari rapat dan lurus, telapak tangan serong ke bawah dan       kiri ujung, jari tengah dan telunjuk mengenai pinggir bawah dari tutup kepala setinggi pelipis.

2) Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan mata tertuju           kepada yang diberi hormat.

3) Jika tutup kepala mempunyai klep, maka jari tengah mengenai pinggir klep.

4) Jika selesai menghormat, maka lengan kanan lurus diturunkan secara cepat ke sikap sempurna.



Bersambung…………….
Views: 771 | Added by: roveer | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Copyright Pramuka SMK Negeri 1 Slawi © 2024 | Website builderuCoz